7 Ilmuwan Islam Yang Berpengaruh di Seluruh Dunia Lengkap
Di awal
era pertumbuhan islam, dunia pengetahuan mengalami zaman keemasan dengan bermunculannya
ilmuwan-ilmuwan muslim, yang hingga sekarang penemuannya masih sangat
bermanfaat dan digunakan. Karena kurangnya publisitas dan banyaknya peristiwa
sejarah, menjadikan nama-nama meraka kurang dikenal. Bahkan dikalangan umat
muslim itu sendiri. Berikut ini 7 Ilmuwan Islam paling berpengaruh di dunia:
1. Al
Khawarizmi–Persia
Ilmuwan
islam yang paling berpengaruh pertama adalah Al Khawarizmi.Seorang ahli
matematika, astronomi, astrologi dan geografi yang berasal dari persia. Hampir sepanjang
hidupnya ia bekerja sebagai dosen di sekolah kehormatan di Baghdad. Buku
pertamanya adalah Al Jabar.
Buku
pertama yang membahas solusi sistematik dan linear, dan notasi kuadrat.
Sehingga ia disebut sebagai Bapak Al Jabar. Selain itu juga banyak lagi ilmu
pengetahuan yang dipelajarinya dalam bidang matematika. Serta menghasilkan
konsep matematika yang begitu populer yang masih digunakan sampai sekarang.
2.
Ibnu Sina–Bukhara
Abu Ali Hussein bin Abdillah bin Hassan bin Ali bin Sina, yang dikenal dengan
sebutan Ibnu Sina atau Avicenna. Menguasai berbagai ilmu seperti hikmah, mantik
dan matematika dengan berbagai cabangnya, merupakan Ilmuwan Islam yang paling
berpengaruh selanjutnya. Semasa hidupnya Ibnu Sina menyibukkan diri dengan
menulis kitab, diantara buku buku dari salah yang ditulis, Kitab Al Syifa dalam
filsafah dan Al qanun dalam ilmu kedokteran dikenal sepanjang masa.
Yang
membahasa ilmu filsafah, mantik, matematika, ilmu alam dan ilahi hayat. Mantik
Al Syifa saat ini dikenal sebagai buku yang paling otentik dalam ilmu mantik
islami. Sementara kitab Al qanun saat ini menjadi rujukan utama dan paling
otentik dalam ilmu kedokteran. Selain itu Ibnu Sina juga mengembangkan ilmu
Karya Aqlides dan menjalankan observatorium untuk ilmu perbintangan. Dalam
masalah energi Ibnu Sina memberikan hasil penelitiannya akan pengertian masalah
ruangan hampa, cahaya dan panas kepada khazanah keilmuan dunia.
3.
Jabir Ibnu Hayyan–Irak
Seorang tokoh besar yang dikenal sebagai The Father of Modern Chemistry atau
Bapak Kimia, Jabir Ibnu Hayyan menjadi Ilmuwan Islam yang paling berpengaruh
selanjutnya. Jabir Ibnu Hayyan merupakan seorang yang ahli dalam bidang kimia,
farmasi, fisika, filosofi dan astronomi. Jabir Ibnu Hayyan lah yang menemukan
Asam Klorida, Asam Nitrat, Asam Sitrat, Asam Asetat, Teknik Distilasi dan
Teknik Kristalisasi. Selain
itu juga Jabir Ibnu Hayyan menemukan larutan aqua regia, yaitu dengan
menggabungkan asam klorida dan asam nitrat, untuk melarutkan emas. Jabir Ibnu
Hayyan mampu mengaplikasikan pengetahuannya di bidang kimia kedalam proses
pembuatan besi dan logam lainnya, serta pencegahan karat. Dan Jabir Ibnu Hayyan
jugalah yang pertama mengaplikasikan penggunaan mangan dioksida pada pembuatan
gelas kaca.
4. Al
Biruni–Persia
Selanjutnya adalah ilmuwan Al Biruni. Sosok dan peran ilmuwan bernama lengkap
Abu Rayhan Muhammad Ibnu Ahmad Al Biruni ini sangat spektakuler. Ia mampu
memadukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan humaniora secara konprehensif
dan integral. Tak hanya menguasai beragam ilmu seperti fisika, antropologi,
psikologi, kimia, astrologi, sejarah, geografi, geodesi, matematika, farmasi,
kedokteran serta filsafat. Al Biruni juga turut memberikan kontribusi yang
begitu besar bagi setiap ilmu yang dikuasainya itu. Dan selain menguasai
berbagai ilmu pengetahuan, Al Biruni juga fasih sederet bahasa, di antaranya
bahasa arab, turki, persia, sansekerta, yahudi dan suriah.
5.
Abu Al Zahrawi – Spanyol
Berlanjut ke ilmuwan Abu Al Zahrawi. Abu Al Zahrawi adalah seorang dokter, ahli
bedah, maupun ilmuwan yang berasal dari Andalusia, Spanyol. Dia juga merupakan
penemu asli dari teknik pengobatan patah tulang dengan menggunakan gips. Selain
itu salah satu karya fenomenalnya merupakan Kitab Al-Tasrif. Kitab
yang berisi penyiapan aneka obat-obatan yang diperlukan untuk penyembuhan
setelah dilakukannya proses operasi, yang kini telah diterjemahakan ke beberapa
bahasa. Kitabnya mengandung sejumlah diagram dan ilustrasi alat bedah tersebut
menjadi buku wajib mahasiswa kedokteran di berbagai universitas di seluruh
dunia. Dan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan kedokterannya telah masuk kedalam
kurikulum jurusan kedokteran di seluruh Eropa.
6.
Ibnu Haitham–Irak
Sejarah optik mencatat, ibnu haitham sebagai bapak ilmu optik yang mengurai bagaimana
kerja mata ‘mencerna’ penampakan suatu obyek. Nama lengkap ilmuwan ini adalah
Abu Ali Muhammad Al-Hassan ibnu Al-Haitham. Ia adalah seorang ilmuwan islam
yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan
filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya dalam menciptakan
mikroskop dan teleskop. Beberapa
buah bukunya mengenai cahaya yang ditulisnya telah diterjemahkan kedalam bahasa
inggris. Di antaranya adalah Light dan On Twilight Phenomena. Kajiannya banyak
membahas mengenai senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari
serta bayang-bayang dan gerhana. Dalam kajiannya beliau juga berjaya
menghasilkan kedudukan cahaya seperti bias cahaya dan pembalikan cahaya.
7.
Ar-Razi–Iran
Dan ilmuwan islam yang paling berpengaruh yang terakhir adalah Ar-Razi atau
dikenal sebagai Rhazes, merupakan salah seorang pakar sains Iran yang telah
mempelajari filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Ar-Razi juga diketahui
sebagai ilmuwan serba bisa dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar
dalam islam.
Sebagai
seorang dokter utama di rumah sakit di baghdad, Ar-Razi merupakan orang pertama
yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar. Ia juga menemukan Alergi asma,
dan ia pun merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanisme
tubuh untuk melindungi diri.
0 Response to "7 Ilmuwan Islam Yang Berpengaruh di Seluruh Dunia Lengkap"
Post a Comment