7 Ilmuwan Muslim Bidang Biologi Yang Dunia Terlengkap
Pada
zaman sekarang masih kita kenal ilmu biologi, dan mengalami perkembangan yang
pesat, kali ini saya akan membahas ilmuan biologi islam yang mendunia, Simak di
bawah.
Al Jahiz
Al-Jahiz dilahirkan di Basra (Irak) pada tahun 781 Masehi. Ia adalah pencetus
pertama teori evolusi. Sayang namanya tidak disebutkan dalam buku-buku
pelajaran biologi di sekolah maupun di perguruan tinggi. Pelajar dan mahasiswa
lebih mengenal nama Charles Darwin, ilmuwan yang hidup seribu tahun sepeninggal
Al-Jahiz. Darwin yang hidup pada masa 1809-1882 itu dikenal melalui bukunya
bertajuk On the Origin of Species (1859).
Jika
Darwin pernah menulis soal migrasi burung-burung di Kepulauan Galapagos, maka
jauh sebelum itu Al-Jahiz juga pernah melakukannya. Al-Jahiz adalah ahli
biologi pertama yang mencatat perubahan hidup burung melalui migrasi. Dia
berpendapat, lingkungan dapat menentukan karakteristik fisik makhluk hidup.
Asal muasal beragamnya warna kulit manusia, misalnya, terjadi sebagai akibat
dari lingkungan tempat mereka tinggal.
Al-Jahiz
(781 M - 869 M) merupakan ahli biologi pertama yang mengungkapkan teori
struggle for existence (berjuang untuk tetap hidup). Makhluk hidup, kata
Al-Jahiz, agar bisa bertahan hidup harus berjuang. Berjuang untuk mengatasi
pengaruh dampak lingkungan, persaingan memperoleh makanan, dan rasa aman. Ilmuwan
asal Irak itu menulis Kitab Al-Hayawan (buku tentang kehidupan binatang). Dalam
kitab itu dia menulis tentang teori evolusi, adaptasi, dan psikologi binatang.
Untuk dapat bertahan hidup, makhluk hidup harus berjuang.
2. Ibnu Miskawaih
Nama Lengkapnya adalah Ahmad Ibn Muhammad Ibn Yaqub Ibn Miskawaih, adalah
seorang filosof muslim yang di anggap mampu memadukan dua tradisi pemikiran
Yunani dan Islam, di samping juga ahli dalam filsafat Romawi, India, Arab, dan
Persia, yang memusatkan perhatiannya pada filsafat etika Islam, meskipun
sebenarnya Ibnu Miskawaih adalah seorang dokter, sejarawan dan ahli
bahasa. [T.J.De Boer, Tarikh al –Falsafah fi al-islam. Terjemah
Muhd. Abd al-Hadi Abu Ridah.Kairo Maktabah al-Nahdlah al-Mishriyyah. Tt. hlm
73] Ia lahir pada tahun 320 H/932 M di Rayy (Teheran Iran) dan meninggal di
Istafhan pada tanggal 9 Shafar tahun 412 H/16 Februari 1030 M, Ibnu Miskawaih
hidup pada masa pemerintahan dinasti Buwaihiyyah (320-450 H/932-1062 M). Dalam
teori evolusi Ibnu Miskawaih mengajukan prinsip bahwa Evolusi manurutnya
berlangsung dari alam mineral ke alam tumbuh-tumbuhan, selanjutnya ke alam
binatang, seterusnya ke alam manusia. Transisi dari alam mineral ke alam
tumbuhan terjadi melalui merjan (kerang), dari alam tumbuhan ke alam binatang
melalui pohon kurma dan dari alam binatang ke alam manusia melalui kera.
3. Al
Mashudi
Al-Mashudi dikenal telah meletakkan dasar-dasar teori evolusi dalam karyanya yang dikenal sebagai “Padang rumput emas”. Karya Al-Mashudi lainnya ada dalam Kitab Al-Tanbih wal Ishraq. Dalam kitab ini ia menjelaskan teori evolusi dari mineral ke tumbuhan, dari tumbuhan ke binatang, dan seterusnya.
Al-Mashudi dikenal telah meletakkan dasar-dasar teori evolusi dalam karyanya yang dikenal sebagai “Padang rumput emas”. Karya Al-Mashudi lainnya ada dalam Kitab Al-Tanbih wal Ishraq. Dalam kitab ini ia menjelaskan teori evolusi dari mineral ke tumbuhan, dari tumbuhan ke binatang, dan seterusnya.
Sedangkan
Ibnu Maskawaih menulis teori evolusinya dalam kitab The Epistles of Ikhwan
Al-Safa. Dalam kitab ini ia mengungkapkan tentang tingkatan perkembangan sebuah
species. Mulai dari air, mineral, tanaman, hewan, dan seterusnya. Karya Ibnu
Maskawaih ini sangat populer di dunia Barat. Bahkan teori evolusinya telah
banyak mempengaruhi penganut paham Darwin.
4. Al
Damiri
Pakar biologi Muslim lainnya adalah Al-Damiri. Ilmuwan yang wafat di Kairo, Mesir, tahun 1405 M itu banyak diinspirasi oleh Al-Jahiz yang dikenal sebagai ahli zoologi paling terkemuka di dunia Islam. Al-Damiri menuliskan karyanya dalam Kitab Hayat al-Hayawan (Kehidupan Binatang). Ini adalah sebuah eksiklopedi tentang kehidupan binatang dan menjadi sumber informasi penting tentang binatang. Karya Al-Damiri merupakan karya yang sangat penting dalam kajian zoologi. Ensiklopedi sejarah binatang itu tercatat 700 tahun lebih awal dari yang ditulis ahli biologi Barat, Buffon. Namun nama Buffon lebih dikenal ketimbang Al-Damiri.
Pakar biologi Muslim lainnya adalah Al-Damiri. Ilmuwan yang wafat di Kairo, Mesir, tahun 1405 M itu banyak diinspirasi oleh Al-Jahiz yang dikenal sebagai ahli zoologi paling terkemuka di dunia Islam. Al-Damiri menuliskan karyanya dalam Kitab Hayat al-Hayawan (Kehidupan Binatang). Ini adalah sebuah eksiklopedi tentang kehidupan binatang dan menjadi sumber informasi penting tentang binatang. Karya Al-Damiri merupakan karya yang sangat penting dalam kajian zoologi. Ensiklopedi sejarah binatang itu tercatat 700 tahun lebih awal dari yang ditulis ahli biologi Barat, Buffon. Namun nama Buffon lebih dikenal ketimbang Al-Damiri.
5.
Abu Zakaria Yahya
Abu Zakaria Yahya adalah penulis Kitab Al-Filahah. Ilmuwan yang menulis di
akhir abad ke-12 di Sevilla (Spanyol) itu adalah penulis ilmu-ilmu pertanian. Bukunya memuat 585 jenis tanaman dan teknik budidaya lebih dari 50 tanaman
buah-buahan. Ia juga menulis penyakit-penyakit tanaman dan cara mengatasinya,
serta jenis-jenis tanah, kesuburan, dan cara pemupukannya.
6. Al Baytar
Abdullah Ibn Ahmad Al-Baytar. Ia adalah ahli botani dan sekaligus pakar
obat-obatan (farmasi) terkemuka di Spanyol saat itu. Ia menjelajahi wilayah
Mediterania, dari Spanyol sampai Syiria, untuk mengumpulkan tanaman-tanaman
yang bisa digunakan untuk pengobatan (herbal). Al-Baytar
menjelaskan lebih dari 1.400 obat-obatan herbal dan membandingkannya dengan
temuan-temuan lebih dari 150 penulis Muslim sebelumnya. Ilmuwan yang meninggal
di Damaskus, Syiria, ini menjadi herbalis terkemuka di dunia Islam. Karya-karya
Al-Baytar antara lain Al-Mughani-fi al- Adwiyah al-Mufradah (kitab tentang
obat-obatan) dan Al-Jami fi al-Adwiyah al-Mufradah (kitab tentang obat-obatan
dari binatang, buah-buahan dan mineral). Kitab ini juga memuat 200 tanaman yang
saat itu belum dikenal orang.
7. Al Nabati
Abul Abbàs Al-Nabati. Sebagaimana Al-Baytar, Al-Nabati juga seorang pengembara.
Ia berkelana sepanjang pantai-pantai Afrika dari Spanyol sampai ke
negeri-negeri Arab di Timur Tengah untuk mengumpulkan dan meneliti
tanaman-tanaman herbal. Al-Nabati menemukan sejumlah tanaman langka di pantai
Laut Merah. Nama
Al-Nabati, dan juga pakar biologi Muslim lainnya tetap dikenang hingga sekarang
karena sumbangsihnya yang sangat luar biasa bagi kehidupan manusia. Bahkan
dalam kehidupan kita sehari-hari, nama Nabati sangat akrab di telinga kita.
0 Response to "7 Ilmuwan Muslim Bidang Biologi Yang Dunia Terlengkap"
Post a Comment