Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati
Coba
anda amati linkungan sekitar. Anda akan menemukan begitu banyak jenis tumbuhan,
hewan, organisme yang berukuran besar atau kecil. Semua organisme itu membuat
suatu keseimbangan alam, jumlah pemangsa dan mangsa tidak pernah habis dan
selalu ada.
Apabila
ada suatu komponen sumber daya alam hayati hilang maka alam akan membentuk
suatu siste, keseimbangan yang baru dengan komponen yang tersisa. Komponen yang
hilang atau mengalami kepunahan di alam, umumnya terjadi akibat ulah manusia.
Indonesia
sebagai negara megabiodivirsitas memiliki berbagai organisme yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kayu yang merupakan hasil utan
dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan perumahan. Buah, syauran, dan
daging hewan dapat dijadikan sumber pangan.
Beberapaa jenis mikroorganisme
seperti jamur penicillium dapat menghasilkan zat tertentu yang dapat dijadikan
antibiotik. Hal tersebut dapat dilakukan dengan syarat bahwa pemanfaatan sumber
daya alam hayati haruslah bijaksana sehingga keseimbangan alam tidak terganggu.
Sumber
Daya Alam Tumbuhan dan Hewan
Sumber
Daya alam hayati sebagai sumber pangan
Kebutuhan
pangan masyarakat Indonesia umunnya meliputi karnohidrat sebagai bahan pokok
protein sebagai sumber gizi, serta sayuran dan susu sebagai pelengkap. Sumber
karbohidrat penduduk Indonesia sangat berbantung pada beras, walaupun beberapa
daerah menggunakan sumber lain seperti jagung, ubi janar, dan sagu. Kebijakan
yang menyeragamkan bahwa pokok kita dengan beras ternyata menimbulkan masalah
lain. Pertam, kita mengalami kerisis pangan karena kebutuhan jumlah beras yang
besar.
Kedua,
usaha untuk memperluas lahan sawah tidak selalu berhasil di daerah lain. Hal
tersebut karena sawah ternyata lebih cocok di tanah di pulau jawa dibandingkan
pulau lain di Indonesia. Langkah yang dapat kita lakukan mengatasi masalah itu
adalah berusaha untuk memanfaatkan sumber pangan lain yang ada di Indonesia
sebagai bahan pokok. Sumber daya alam hayati kita yang besar ini sebelum
semuanya di teliti sehingga bisajadi ada bahan lain yang dapat digunakan.
Sumber
protein di Indonesia sangatlah banyak dan beragam, yaitu berupa proteinhewani
dan nabati. Sumber protein hewani kita sangat beragam terutama usahaha
perikanan. Hal ini di sebabkan Indonesia memiliki laut yang luas dan
menghasilkan ikan dalam jumlah besar yang dapat kita manfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan panagan. Sain itu, budidaya udang, lobster, kepiting, ternak sapi,
kambing, dan domba juga dapat menambah alternatif sumber protein. Sumber
protein nabati yang umumnya di konsumsi penduduk Indonesia adalah tahu dan
tempe yang memanfaatkan proses fermentasi pada kedelai. Sumber daya alam hayati
lain yang juga dapat dimanfaatkan adalah tumbuhan dari jenis tumbuhan juga
dapat dijadikan sayur-sayuran seperi bayam, kangkung, kemangi, selada, brokoli,
sawi dan lain-lain.
Sumber
Daya Alam Hayati Sebagai Sumber Sandang dan Papan
Sumber
daya alam hayati juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pakaian.
Sumber sandang yang potensial adalah kapas, rami, ulat sutra, bulu domba dan
lain-lain. Suku-suku di pedalam seperti suku Dayak menggunakan kulit kayu
sebagai pakaian atau bulu burung dan tulang hewan sebagai aksesorisnya. Selain
itu ada jenis tumbuhan tertentu yang bagian-bagian tubuhnya dapat dimanfaatkan
menjadi pewarna pakaian seperti akar sebagai bahan baku pembuatan pakaian.
Sumber Papan di Indonesia antara lain berupa kayu dan rotan yang umum digunakan
sebagai bahan bangunan dan perabotan. Beberapa jenis kayu yang sering dipakai
adalah jati (Tectona grandis), pinus (Pinus sp.), akasia (Acacia sp.) dan
lain-lain. Jenis-jenis rotan juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan perabotan
rumah tangga seperi kursi, meja dan vas bunga. Penduduk beberapa daerah seperi
pulau Alor dan Timor menggunakan tanaman lontar (Borassus sundaicus) sebagai
bahan baku pembuatan bangunan.
Sumber
Daya Alam Hayati Sebagai Sumber Obat
Indonesia
memiliki sekitar 28.000 spesies tumbuhan dan 1.000 spesies di antaranya
diketahui sebagai tanaman obat. Pengobatan tradisional di Indonesia telah lama
dikenal. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan penggunaan jenis-jenis tanaman
tertentu oleh suku di Indonesia sebagai bahan obat. Sebagai contoh , suku
Melayu telah menggunakan 182 jenis tanaman untuk 45 jenis penyakit, suku Talang
Mamak menggunakan 110 jenis tanaman untuk 58 masalah kesehatan dan suku Anak
Dalam menggunakan menggunakan 101 jenis tanaman untuk 54 jenis penyakit dan
suku jawa menggunakan tanaman
jahe-jahean sebagai jamu. Umumnya penggunaan tanaman tersebut dengan cara
direbus dan airnya diminum sebagai obat.
Tanaman-tanaman
yang umunya digunakan sebagai tanaman obat antara lain purwoceng (Pimpinella
pruatjan), pulasari (Alyxia reinwardtii), didara laut (Stryhnos lingustrina),
mahkota dewa (Phaleria macrocarpa), sambiloto (Andrographis paniculata),
temulawak (Curcuma xanthorrhiza). Beberapa jenis tanaman juga dapat
menghasilkan ekstak untuk pengobatan sebagai contoh, zat kimia vinkristin dari
tanaman tapak dara (Catharanthus roseus) dapat digunakan sebagai obat
antikangker serta zat reserpin dari tanman pule pundak (Rauvolfia serpentina)
dapat dijadikan obathipertensi (tekanan darah tinggi).
Sepesies
kodok tertentu ternyata menghasilakn zat margainin yang dapat membunuh bakteri.
Hal tersebut dapat menjadi protein yang besar untuk manjadi obat.
Sumber
daya alam hayati sebagai sumber estetika
Sumber
daya alam hayati juga dapat dugunakan sebagai sumber estetika seperti jenis
tanaman hias atau jenis hewan peliharaan. Kita tentu mengenal jenis-jenis tanaman hias yang dapat
menambah nilai estentika, baik di dalam
atau diluar rumah. Hal tersebut juga merupakan salah satu manfaat sumber daya
alam hayati kita.
Sumber
Daya Alam Mikroorganisme
Selain
tumbuhan dan hewan, sumber daya alam hayati lainnya yang dapat dimanfaatkan
adalah mikroorganisme. Mikroorganisme memiliki peranan sebagai dekomposer
(pengurai) di dalam ekosistem. Mikroorganisme juga berperan sebgai bahan pangan
dan obat-obatan misalnya pembuatan tape, tempe, dan omcom serta antibiotik
misalnya penisilin. Beberapa jenis mikroorganisme yang ada di Indonesia dapat
dikembangkan untuk menjadi sumber protein seperti kapang, khamir, bakteri, dan
gangga (alga) yang dikenal sebagai protein sel tunggal (PST). Sebagian besar
mikroorganisme itu ternyata belum banayk diteliti sehingga itu dapat menjadi
potensi untuk sumber pangan baru.
0 Response to "Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati"
Post a Comment