Struktur dan Karakteristik Lumut
Tumbuhan
lumut merupakan jenis tumbuhan yang pertama kali beradaptasi di darat dan
umumnya memiliki tempat hidup di daerah lembab dan basah. Beberapa jenis lumut
ternyata juga dapat ditemukan pada kondisi yang sangat kering dan dapat
bertahan hidup lama di daerah beku seperti di pegunungan Alpen.
Jarang
sekali ditemukan tumbuhan lumut yang hidup di air, kecuali lumut tertentu
seperti lumut gambut. Jadi, jadi kita
dapat menyimpulkan habitat lumut berdasarkan ketinggian mencakup daerah dekat
laut sampai dengan pegunungan.
Lumut
yang telah diidentifikasi sampai saat ini berjumlah kurang lebih 23.000 jenis.
Lumut tersebar pada tempat lembab dan basah di daerah tropik sampai daerah
tundra di sekitar kutub utara, dari daratan rendah sampai daerah-daerah yang
cukup tinggi dari permukaan laut, kulit pohon, dan ada pula yang hidup di
telaga.
Berdasarkan
struktur tubuhnya, sebagaiahli menganggap tubuh lumut masih berupa Talus
(antara akar, batang, dan daun belum dapat dibedakan dengan jelas), tetapi
sebagian ahli lain beranggapan bahwa tubuh lumut sudah berupa Kormus (antara
akar, batang dan daun sudah dapat dibedakan dengan jelas). Para ahli kemudian
mengambil kesimpulan bahwa lumut merupakan tumbuhan peralihan antara
tumbuhantalus dan kormus. Untuk dapat tumbuh menyesuaikan diri dengan kondisi
kehidupan dari darat, laut memiliki permukaan tubuh yang diselubungi lapisan
kutikula sehingga dapat mengurangi penguapan air yang berlebihan. Selain itu,
gamet (sel kelamin) tumbuh berkembang dalam organ pembentuk sel kelamin
(gametangia) sehingga zigot sebagai hasil fertilisasinya dapat tumbuh dan
berkembang di tempat aman pada organ yang menyerupai jaket pelindung.
Karakteristik
Lumut
Lumut
(Bryophyta) secara umum memiliki ciri berwarna hijau karena sel-selnya memiliki
kloroplas yaitu plastida yang mengandung pigmen berwarna hijau (klorofil).
Struktur tubuh lumut yang masih sederhana sebelum memiliki jaringan
penganggkut. Proses pengangkutan air dan zat mineral di dalam tubuh lumut
berlangsung secara difusi dan dibantu oleh adanya aliran sitoplasma di dalam
sel-sel tubuh tumbuhan lumut. Hal ini menyebabkan lumut hanya mampu melakukan
pengangkutan air dan zat mineral yang diperlukan melauli sistem yang sederhana
sehingga tumbuhan lumut hanya dapat hidup di rawa-rawa atau ditempat lain yang
lembab. Sebagai akibatnya, ukuran tinggi tubuh lumut tidak pernah lebih dari 20
cm.
Struktur
tubuh lumut masih sangat sederhana. Secara umum ciri-ciri tubuh lumut adalah
sebagai berikut:
(1).Dinding
sel tersusun atas selulosa.
(2).Gametangium (organ pembentuk sel kelamin) terdiri atas anteridium yang berfungsi sebagai penghasil sel kelamin jantan (sel spermatozoid) dan arkegonium yang berfungsi sebagai penghasil sel kelamin betina (sel telur/ovum).
(3).Daun lumut tersusun atas selapis sel yang berukuran kecil, sempit, panjang dan mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala, kecuali pada ibu tulang daunnya. Di antara lain sel-sel tersebuh terdapat sel-sel mati berukuran besar dengan penebalan dinding sel sebelah dalam bentuk seperti spiral yang berfungsi sebagai tempat persediaan air dan cadangan makanan.
(4).Lumut hanya mengalami pertumbuhan primer (memanjang) dan tidak mengalami peryumbuhan sekunder (membesar) dengan sebuah sel pemula berbentuk bidang empat (tetrader) sebagai titik tumbuh di puncanknya dan membentuk sel-sel baru ke tiga arah menurut sisinya. Hal ini menyebabkan lumut tidak memiliki jaringan penyokong seperti pada tumbuhan berpembuluh sehingga ukuran tinggi tumbuhan lumut menjadi sangat terbatas.
(5).Lumut belum memiliki akar sejati sehingga untuk menyerap air dan zat mineral dari dalam tanah tumbuhan lumut menggunakan rizoid yang juga berfungsi sebagai alat untuk meletak pada tempat tumbuhnya. Rizoid hanya terdiri atas beberapa lapi dan deretan sel parenkim.
(6).Sporofit sebagai organ penghasil spora terdiri atas kapsul dan seta (tangkai). Kapsul dilindungi oleh kalipta yang akan lepas saat kapsul matang. Ujung kapsul yang matang dilindungi oleh operkulum. Akibat pengaruh perubahan tekanan udara, operkulum akan lepas pada bagian gigi peristom sehingga spora yang terdapat di dalam sporangium yang dibungkus kapsul akan dilepaas kelur.
Sporofit
yang terdapat pada ujung gametofit berwarna hijau seperti daun dan memiliki
klorofil sehingga di samping memperoleh makanan dari gametofit, sporofit mampu
melakukan fotosintetis untuk memenuhi kebutuhan makanan.
0 Response to "Struktur dan Karakteristik Lumut"
Post a Comment