Tips Mencegah Penyakit Jantung Dengan Prilaku Cerdik
Assalam'mualaikum
selamat datang di link pengetahuan, di artikel ini saya akan membagikan tips
mencegah penyakit jantung dengan prilaku cerdik. Penyakit
jantung sampai saat ini masih menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia,
termasuk indonesia. Menurut data Word Health Organization (WHO), jantung
menyumbang 30 persen atau sekitar 17 juta kasus dari seluruh kematian di dunia. Sepanjang
tahun 2014, penyakit ini juga menjadi kasus yang menyedot anggaran jaminan
kesehatan Nasional (JKN) paling besar. Kabar baiknya, Penyakit jantung
merupakan salah satu penyakit yang bisa kita cegah, yaitu dengan prilaku
"cerdik".
Jantung
Jantung
Merupakan salah satu organ terpenting di dalam tubuh manusia yang tidak pernah
berhenti. Fungsinya
untuk memompa dan menyebarkan darah yang mengandung oksigen serta nutrisi ke
seluruh tubuh. Karena
fungsinya yang sangat vital tersebut, fungsinya jantung harus selalu dijaga.
Sebab apabila salah satu saja bagian jantung mengalami gangguan, maka fungsi
jantung akan terganggu, dan secara otomatis fungsi kerja organ lainnya juga
ikut terganggu.
Masalah
di organ jantung umumnya disebabkan oleh adanya sumbatan lemak di pembulu darah
yang menyebabkan aliran darah ke jantung menjadi terhambat. Dokter spesialis
penyakit jantung dan pembulu darah diri rumah sakit Mitra Internasional,
Harmani Kalim mengatakan, adanya timbunan lemak di pembulu darah ini sebetulnya
sudah bisa terjadi sejak usia 10 tahun hingga 15 tahun. Selain karena faktor
keturunan, penyebab utamanya adalah pola makan yang tidak sehat seperti
mengkomsumsi banyak lemak janeuh dan kolesterol.
Namun
untuk berkembang menjadi sumbatan, menutur Harmani hal tersebut membutuhkan
waktu yang tidak sebentar. "Tapi apabila gaya hidupnya tidak sehat,
penyumbatan pembuluh darah ini bisa lebih cepat terjadi. Penyumbatan nilai yang
kemudian mengakibatkan penyakit jantung, "Ungkap Harmani Kalim dalam acara
seminar kesehatan yang diadakan sebuah perusahaan farmasi, di jakarta.
Hipertensi
atau tekanan darah tinggi juga merupakan faktor pemicu utama terjadinya
kerusakan organ jantung. Seperti kita ketahui, fungsi utama jantung adalah
memompa darah ke seluruh tubuh. Apabila tekanan darah tinggi, tentunya kondisi
tersebut membuat jantung bekerja lebih keras.
Dokter
spesialis jantung dan pembuluh dara di Pusat Jantung Nasional harapan kita,
Siska.D.Danny juga pernah mengungkapkan, sekitar 60-80 persen orang yang terkena
serangan jantung di Rumah Sakit Harapan Kiata positif menderita hipertensi.
Sayangnya sebagian besar dari mereka tidak menyadari kalau dirinya terkena
hipertensi, sampai akhirnya penyakit tersebut menyerang organ jantungnnya.
Penyakit
ini juga tidak hanya "dimonopoli" oleh orang-orang dewasa. Di Rumah
Sakit Jantung Harapan Kita, Pasien berusia 30-an tahun juga sudah ada yang
terkena penyakit jantung. Bahkan di negara-negara barat, penyakit ini sudah
menyerang usia belasan tahun.
Wanita
Lebih Terlindungi
Penyakit
jantung banyak sekali macamnya, salah satunya yang paling sering dijumpai
adalah jantung koroner. Sejumlah penelitian menunjukkan kalau peria lebih
rentan terkena ancaman penyakit ini dibandingkan wanita. Alasannya karena pria
memiliki lebih banyak faktor risiko untuk mengalami masalah kardiovaskular,
salah satunya adalah kebiasaan merokok.
Sementara
itu pada wanita yang masih mendapatkan menstruasi teratur, jantungnya
dilindungi oleh hormon estrogen yang membantunya lebih kuat dan tidak mudah
mengalami gangguanseperti pada pria. Namun ketika perempuan sudah masuk masa
menopause, risiko terkena penyakit ini menjadi besar, bahkan lebih mematikan
ketingbang laki-laki.
"Bila
sudah terkena jantung koroner, risiko kematian pada perempuan bisa saja lebih
besar. Karena umumnya gejala yang di timbul sulit terdeteksi dan sering tidak
di sadari." kata dokter spesialis jantung dari rumah sakit harapan kita,
Anna Ulfa Rahajoe.
Bila
pada laki-laki gejala yang bisa dikenal seperti nyeri dada, sementara pada
perempuan gejala justru tidak spesifik dan sering dianggap sebagai keluhan
fisik biasa. Pada perempuan, gejala penyakit jantung koroner antara lain sering
merasa capek, mual, dan sering keringatan.
Banyak
yang mengira itu hanya masuk angin biasa, sampai akhirnya serangan jantung itu
datang. Selain itu, pembuluh darah koroner pada perempuan juga lebih kecil,
sehingga darah koroner pada perempuan juga lebih kecil, sehingga menjadi lebih
sulit dideteksi.
Namun ia
menegaskan, walau pun koroner lebih banayak menyerang saat menopause,
bukan berarti sebelum masa itu perempuan benar-benar bebas dari jantung
koroner. Bila gaya hidup tidak sehat, aka jantung koroner juga bisa datang
lebih cepat.
Bagaimana
bila penyakit jantung menyerang bayi?
Kondisi
ini disebut dengan Penyakit Jantung Bawaan (PJB). Setiap tahunnya sekitar
40.000 bayi di indonesia terlahir dengan PJB. Menurut Anna Ulfa Rahajoe,
Keluhan ini umumnya terjadi karena adanya kelainan struktur jantung berupa lubang
pada sekat ruang-ruang jantung. Akibatnya, aliran darah ke jantung menjadi
berlebihan.
Penyakit
jantung bawaan juga sangat dipengaruhi oleh kesehatan ibu hamil saat trimester
pertama. Misalnya karena mengonsumsi jamu-jamuan untuk menggugurkan kandungan,
terkena rubella, atau banyak minum obat anti muntah dan sedasi.
Masalah
PJB pada bayi umunya mudah dikenali dari warna kebiruan pada kulit, lidah atau
bibir, serta ujung-ujung anggota gerak seperti kuku. Namun PJB juga seringkali
tidak menimbulkan tanda khusus tersebut, Sehingga perlu pemantauan yang cermat
untuk mendeteksi adanya PJB.
Perilaku
"Cerdik"
Meski
pun sangat ganas, penyakit jantung yang terjadi pembunuh nomor satu di dunia
ini sebetulnya bisa dicegah. Caranya dengan mengimplementasikan perilaku
CERDIK, yaitu Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin
aktivitas fisik, Diet Sehat dan seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.
Perubahan
gaya hidup ini perlu dilakukan secara dini, karena faktor risiko penyakit
jantung menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 juga menunjukan
peningkatan.
Prevensi
perokok pada tahun 2007, 2010, dan 2013 berturut-turut sebesar 34,2 persen,
24,7 persen, dan 36,3 persen. Perilaku gaya hidup santai (sedentari) lebih dari
6 ham per hari sebesar 24,1 persen dan kurang aktivitas fisik penduduk umur
lebih dari 10 tahun sebesar 26,1 pesen, mengkomsumsi makanan berlemak 40,7
persen, dan mengonsumsi makanan berpenyedap 77,3 persen.
Selain
itu, disarankan untuk mengonsumsi 2-3 mangkuk sayuran per hari, dan sekitar 5
buah-buahan dengan jenis yang beragam. Masyarakat juga diimbau untuk membatasi
konsumsi gula menjadi kurang dari 1 sdt per hari, serta membatasi konsumsi
lemak menjadi 4 sdm per hari.
Dengan
menghindari segala faktor risiko penyakit jentung, diharapkan kita bisa tetap
sehat dan terus produktif sampai usia senja.Dan semoga artikel ini membantu.
0 Response to "Tips Mencegah Penyakit Jantung Dengan Prilaku Cerdik"
Post a Comment